Kesalahan Paling Umum Yang Dilakukan Tukang Kebun Hidroponik

Kesalahan Paling Umum Yang Dilakukan Tukang Kebun Hidroponik – Hidroponik merupakan salah satu gambaran berkebun yang enggak memakai tanah. Sebaliknya menanamkan tanaman dengan unsur hara dan larutan air. Sistem hidroponik dapat digunakan di ruangan kecil dan membutuhkan lebih sedikit air dibandingkan dengan berkebun konvensional.

Bertanam secara hidroponik itu mudah dan sulit. Meski tidak serumit menanam di lahan pertanian, namun hidroponik sering kali membuahkan kegagalan. Kegagalan ini terjadi akibat kesalahan penanaman hidroponik, baik pada saat proses penyemaian maupun proses pertumbuhan.

Agar kegagalan tersebut tidak menimpa tanaman hidroponik Anda, berikut 5 kesalahan dalam menanam hidroponik yang patut Anda ketahui.

Kesalahan Paling Umum Yang Dilakukan Tukang Kebun Hidroponik

Sistem hidroponik juga bisa menjadi solusi ideal bagi penghuni apartemen dan perkotaan yang tidak memiliki lahan berkebun di luar ruangan. Jika Anda baru mulai mencoba bercocok tanam dengan teknik hidroponik, Anda pasti ingin melakukannya secara perlahan dan sederhana. Kelebihannya, hidroponik memang menawarkan kemudahan, perawatan sederhana, dan lebih cepat tumbuh dibandingkan menggunakan media tanah.

Namun perlu diingat, jika langkah penanamannya tidak tepat, satu kesalahan saja bisa menghancurkan seluruh pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Oleh karena itu, luangkan waktu untuk memahami apa saja kesalahan yang mungkin timbul pada tanaman hidroponik. Selain itu, hal-hal apa saja yang sebenarnya dibutuhkan oleh tanaman hidroponik. Banyak sekali permasalahan yang mungkin muncul pada tanaman hidroponik.

Namun berikut adalah kesalahan paling umum yang dilakukan tukang kebun hidroponik sebagai berikut ini:

  • Ingin menanam segala jenis sayuran

Biasanya para pemula akan membeli semua jenis dan kemudian menyemainya secara bersamaan. Ini kemungkinan salah dari kesalahan menanam hidroponik yang perlu untuk di hindari. Tiap tanaman mempunyai kebutuhan unsur hara yang berbagai diibaratkan tanaman lainnya dan jadwal panen yang berbeda.

Jadi, menabur semua jenis tanaman secara bersamaan tanpa memperhatikan lamanya masa panen dan jenis unsur hara yang dibutuhkan akan menyebabkan gagal panen. Oleh karena itu, ada baiknya bagi pemula untuk memahami ciri-ciri tanaman sebelum menabur benih.

Beberapa tanaman hidroponik yang cocok untuk pemula adalah bayam, caisim, selada, dan kangkung. Jika Anda berhasil dengan tanaman jenis ini, Anda bisa mulai menanam jenis lainnya.

  • Mengabaikan tingkat pH

Hal penting yang perlu diperhatikan dalam tanaman hidroponik adalah tingkat pH-nya. Sebagian besar tanaman tumbuh berkat larutan nutrisi. Jika larutan terlalu basa atau terlalu asam, tanaman akan kekurangan unsur hara atau mati begitu saja.

Ukur pH dengan jitu dan kontrol tingkatan sedikitnya sekali sehari. Bila jatuh ke 1 arah (kira-kira atau lebih dari satu tingkat) atau lainnya, segera ambil tindakan untuk mengembalikannya ke keseimbangan tanaman yang diinginkan.

Tingkat pH yang tidak sesuai adalah salah satu alasan paling umum tanaman hidroponik enggak berkembang sampai mati. Amat penting untuk memantau tingkat pH karena semua tanaman hidup dalam larutan nutrisi yang sama. Jika pH suatu tanaman buruk, semua tanaman akan menderita.

  • Pencahayaan tidak cukup

Setiap tanaman membutuhkan cahaya yang cukup, meski ada jenis yang membutuhkan sedikit pencahayaan. Jika Anda memberikan terlalu sedikit kebutuhan, tanaman akan menderita. Dan sebaliknya.

Pencahayaan adalah salah satu investasi terpenting yang perlu Anda lakukan sebagai petani hidroponik. Jadi cari tahu tingkat cahaya mana yang paling cocok untuk tanaman. Artinya Anda harus meneliti jenis cahaya yang dibutuhkan tanaman Anda karena setiap jenis tanaman berbeda.

  • Menggunakan pupuk yang salah

Anda kemungkinan akan tergoda agar bisa membeli 1 kantong pupuk konvensional sejak pusat kebun sekitar agar diserahkan kepada koleksi hidroponik Anda. Anda mengira pupuk merupakan unsur hara yang dapat membantu tanaman menjadi lebih subur.

Tidak benar, pupuk konvensional mungkin tidak larut sempurna dalam hidroponik. Selain itu, pupuk tersebut dapat menyumbat saluran air dan pipa. Selain itu beli dan gunakan pupuk yang dibuat dari sistem hidroponik. Pupuk hidroponik yang meneydiakan seperti bentuk cair maupun butiran sudah memenuhi syarat yang dibutuhkan tanaman.

  • Tidak fokus pada sanitasi

Jangan turut ke area sekitaran taman hidroponik menjadikannya sebagai tempat sampah. Kerutinan sanitasi bisa berefek besar pada keseluruhan sistem hidroponik dan kesehatan tanaman. Tanpa sanitasi yang baik, Anda dapat menyebarkan penyakit pada tanaman atau mempersiapkan tempat perlindungan makanan untuk para hama.

Berbagai kebutuhan pembersihan dasar yang patut Anda perhatikan antara lain menjaga lantai tetap bersih dan kering, mensterilkan dan membersihkan peralatan hidroponik, mensterilkan dan membersihkan wadah, serta membuang limbah tanaman.

  • Tidak mau mencari tahu asal usul penanaman

Metode hidroponik canggih sudah sejak lama ada. Pastinya sudah ada beberapa macam panduan dan informasi sudah tersebar luas. Melewati pelajaran pendidikan formal, buku, internet, hingga dari satu orang ke orang lain.

Singkatnya, jangan merasa malas atau enggan untuk terus belajar dan mencari informasi. Bila perlu belajar dan berlatih kepada petani hidroponik yang profesional. Kian banyak yang perlu diketahui sebelum mulai menanam hidroponik maka akan semakin baik saat panen.

  • Aliran udara tidak memadai

Aliran udara dan ventilasi yang baik sangat penting untuk mengusir hama dan mencegah kerusakan tanaman. Terlepas dari ruangan rumah yang terbuat dari kaca sekalipun, Anda tetap membutuhkan kipas angin atau blower yang menjamin aliran udara dan pertukaran udara tetap baik.

  • Terlalu banyak air

Menyiram tanaman sangatlah penting. Namun, menyiram secara berlebihan bisa menjadi masalah besar bagi pemula. Tanaman yang disiram secara terus-menerus menyebabkan genangan air. Pada akhirnya, Anda akan melihat layu, , pertumbuhan tanaman terhenti, dan daun-daun terkulai.

Jika tidak segera ditangani, penyiraman yang berlebihan dapat menyebabkan busuk akar dan tanaman mati. Jadi, tunggulah hingga lapisan atas tanah terasa kering sebelum disiram kembali.